Sabtu, 16 September 2023

MENGAJAR DENGAN ANCAMAN

MENGAJAR DENGAN ANCAMAN

Tulisan yang bagus untuk kita baca dan resapi, Bagaimana GURU harus bersikap dan melangkah. Buah pikir Pak Marzuki

https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/03/13/img-20220313-wa0045-622e04b67a36cd716d5326f4.jpg?t=o&v=740&x=416

Oleh: Marjuki

Seringkali kita melihat pendidikan dilaksmuridan dengan disiplin. Sikap disiplin ini dianggap faktor utama penentu keberhasilan murid.  Apa pun yang diterapkan dengan atas nama disiplin. Sayang sekali disiplin yang digunakan adalah disiplin keras, disiplin ketat. Disiplin keras diterapkan dengan  kekerasan. Ekses disiplin keras berujung pada masalah hokum, bahkan masuk penjara. 

Jika ditanya mengapa masih menerapkan disiplin keras? Jawabannya beragam dengan sejuta alasan. Alasan yang sering digunakan adalah mengacu pendidikan zaman dulu. Zaman dulu dengan disiplin keras, murid-murid menjadi penurut. Murid menjadi takut dengan pengajar, dan pendidik. Bandingkan dengan murid zaman sekarang. Murid sekarang tidak takut dengan yang mengajar. Dalam Bahasa Jawa, murid sekarang banyak yang “ngelamak.” 

Zamannya sudah berubah, sudah barang tentu kita mengikuti perubahan. Mengikuti perubahan bukan berarti sekedar mengikuti arus, akan tetapi bisa terlibat dalam mengendalikan perubahan, menyikapi perubahan. Kehadiran pengajar, pendidik tetap penting. Perannya menjadi penentu dalam memfasilitasi murid siap hidup di masa datang. Keteladanan bersikap, berpikir, bertindak akan menjadi entry point penting dalam pembentukan karakter murid. 

Keteladanan pengajar, pendidik menjadi desain karakter murid, maka apa yang diteladankan menjadi anutan, acuan murid bersikap dalam bermasyarakat. Sayangnya, seringkali kita tidak sadar apa yang kita teladankan kepada murid dapat menjadi cacat psikologis. Tidak sedikit murid dalam pembelajaran tersakiti karena dibuili.  Anehnya yang membuili bukan sesama murid, melainkan pengajarnya.  Mungkin awalnya menggojlok salah satu murid kemudian diikuti temannya sekelas dengan teratawa lepas. Sang pengajar merasa senang karena mampu membuat suasana keas menjadi segar dan dinamis. Murid yang ditertawakan jiwanya terlkuka, tersakiti. Murid akan mengingat sesuatu yang ekstrim, yang luar biasa. Bukan tidak mungkin kejadian itu diingat sampai akhir hayat.

Sesuatu yang tidak biasa, extra ordinary yang selalu diingat, yang melekat di pemikiran murid. Jika kita pernah memukul murid dengan alasan disiplin, maka murid akan mengingat selamanya. Murid masih merekam dengan baik karena saat dipukul pelipisnya berdarah dengan tiga jahitan. Kondisi seperti ini kadang masih sering terjadi di negeri tercinta ini. 

Pada masa pandemi yang lalu juga banyak terjadi pembelajaran dengan ancaman. Pengajar memberikan pembelajaran daring, akan tetapi karena keterbatasan fasilitas akhirnya memperbanyak penugasan. Tugas diberikan melalui pesan singkat tertulis, Tolong kerjakan hari ini dengan cepat dan dikumpulkan paling akhir pukul 23.59. Jika mengumpulkan lebih dari pukul 23.59, tidak akan saya nilai Hal ini juga merupakan contoh pemberian tugas dengan ancaman Murid belum mengerjakan sudah takut. Takut ancamannya. Yang dipikirkan murid bukan bagaimana dapat mencapai hasil belajar maksimal, akan tetapi bagaimana dapat terhindar dari ancaman tersebut. Murid dalam keseharian merasa terancam. Hidup dalam ancaman. Bisa jadi juga bergumam, “ternyata pengajar saya saya adalah suka mengancam (sniper) 

Ada murid terlambat tanpa banyak ditanya alasannya mengapa terlambat langsung pintu gerbang dikunci. Murid dengan sendirinya pulang dengan hati masygul, lunglai, berjalan gontai, mau kemana lagi, mau pulang takut orang tua, dan malu sama tentangga. Coba jika tidak langsung pulang terus mampir ke tempat yang lebih bersahabat. Bisa jadi bertemu dengan orang yang asyik main gaple. Murid ikutan main gaple dengan berseragam sekolah. Bisa jadi bertemu dengan murid punk akhirnya ikut ngepunk sampai tiga bulan tidak berangkat sekolah. Murid lebih nyaman dengan anak punk, karena anak punk bisa menerima apa adanya, tidak banyak menuntut. Anak punk lebih bisa menghargai, sementara di lembaga pendidikan sering mencurigai, tidak mempercayai, bahkan tidak mau tahu kesulitan muridnya. 

Murid terlambat di sekolah mana pun selalu terjadi. Apa pun yang terjadi pada murid ajak diskusi, ajak menceritakan apa yang terjadi, apa yang membuat terlambat? Bisa jadi murid terlambat itu lebih baik daripada datang lebih awal akan tetapi meninggalkan orang tuanya yang sakit, tidak membantu orang tuanya minum obat. Bisa jadi murid terlambat itu lebih mulia daripada datang tepat waktu tetapi tidak menolong orang kecelakaan di depan matanya. 

Seringkali memberikan hukuman yang tidak relevan dengan masalahnya. Murid terlambat datang dihukum dengan mengambil sampah se halaman sekolah. Jika ditanya, mengapa kok mengambil sampah? Banyak alasan yang dibuat-buat. Agar murid kapok terlambat, agar murid malu jika terlambat, agar halaman sekolah bersih. Sebaiknya kita harus tahu alasannya, kita meminta murid menceritakan kembali apa yang menjadi penyebab terlambat. Murid diajak mencari solusi yang terbaik agar berikutnya tidak terlambat lagi. Murid diajak berpikir jika ada masalah harus bisa mencari solusinya. Murid diajak mengidentifikasi cara-cara yang paling memungkinkan untuk tidak terlambat.  Mereka sendiri yang akan memperbaiki dirinya untuk menjadi lebih baik. 

Dengan demikian kita selalu melayani murid dengan hati. Dengan hati yang ikhlas penuh kehangatan, penuh cinta kasih. Insya Allah hasilnya akan lebih baik daripada menjajar, melayani, memfasilitasi dengan ancaman. Semoga sukses selalu.

Salam RVL 

Salam Sehat

Salam Telelet

Salam Literasi

Salam Bahagia


Gresik, 17 September 2023 

Jumat, 15 September 2023

Pelatihan Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan Blog Guru IGI Kota Surabaya

 Pelatihan Pembelajaran Berdiferensiasi Dengan Blog Guru IGI Kota Surabaya

Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 8 - 12 September 2023

Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum wr wb
Alhamdulillaah, teman-teman sekalian untuk hari ini dan besok silahkan mempelajari modul/materi diklat Pembelajaran Berdeferensiasi dengan Blog Guru di link berikut :
untuk selanjutnya, kita akan ketemu dalam Tatap Muka Virtual pada Hari Minggu pukul 19.00 WIB, dengan Link Meeting di :

Terima Kasih
salam Sharing and Growing Together


Pada pelaksanaannya pertemuan vitual dilaksanakan pada Ahad, 10 September 2023, 19.00 - 21.00 via ZOOM Meeting.
Bapak / Ibu dapat melihat rekaman pertemuan virtual tersebut 



Berikut hasil dokumentasi kegiatan ZOOM Meeting

Minggu, 10 September 2023

Pengaturan Tema Blog di Blogger

 Langkah - langkah pengaturan tema blog sebagai berikut:

  • Buka dasbor blogger dan perhatikan bilah samping
  • Silakan pilih tema sesuai dengan selera
  • Untuk mengatur lebar kolom utama dan kolom samping dapat pilih “SESUAIKAN”


  • Skrol ke bawah hingga muncul pilih “Sesuaikan Lebar” dan atur lebar kolom utama dan kolom samping sesuai selera
  • Atur juga tampilan tata letaknya dan pilih sesuai selera
  • Atur jenis tulisan dan ukuran terdapat di “Lanjutan”
  • Terakhir jangan lupa untuk menyimpan pengaturan yang telah diubah dengan klik icon disk di kanan bawah.
  • Selamat mencoba



Jumat, 08 September 2023

Kantong Pengumpulan Tugas Pembelajaran Berdeferensiasi dengan Blog Guru

 Kantong Pengumpulan Tugas Pembelajaran Berdeferensiasi dengan Blog Guru

Untuk melaporkan hasil pelatihan silakan Bapak / Ibu melaporkan alamat blognya dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Isi data diri dengan lengkap
  • Blog harus  memuat profil peserta minimal terdapat (Foto diri, Nama Lengkap, Instansi) 
  • Posting blog paling lama tanggal 8 September 2023.
  • Memuat postingan berupa teks.
  • Memuat postingan gambar.
  • Memuat postingan video
  • Memuat postingan file dari Drive
  • Memuat postingan dari formulir.
  • Memberikan komentar di suatu blog dibuktikan dengan postingan yang memuat screenshot blog yang dikomentari beserta komentarnya
  • Lengkapi formulir berikut

Memasukkan Isi Berupa Formulir atau Evaluasi G-Form

 Memasukkan Isi Berupa Formulir atau Evaluasi G-Form

Untuk membagikan formulir dapat dilakukan di blog dengan mengikuti langkah – langkah berikut:

a.   Siapkan formulir atau kuis yang hendak dibagikan.

b.   Klik “Kirim

c.   Salin kode Iframe dari formulir yang hendak ditampilkan

d.   Kembali pada laman dasbor postingan blogger.

e.   Klik icon pensil dan pilih "Tampilan HTML"

h.   Tempelkan kode Iframe di tempat yang diinginkan

     


i.    Kembali ke tampilan menulis untuk melihat hasilnya.

Untuk lebih lengkapnya lihat video di https://youtu.be/RXFUyzLgnro 









Memasukkan Isi Berupa File Yang Tersimpan Di Drive

 Memasukkan Isi Berupa File Yang Tersimpan Di Drive


Dalam memasukkan konten berupa tampilan file yang tersimpan di Drive Kita ada beberapa hal yang perlu disiapkan diantaranya:
  • Pilih file yang hendak ditampilkan dari Drive Kita.
  • Buka file yang hendak ditampilkan dengan klik dua kali pada file tersebut hingga muncul tampilan yang diharapkan
  • Klik titik tiga pada pojok kanan atas dan pilih “Buka di jendela baru
  • Klik kembali titik tiga pada pojok kanan atas dan pilih “Sematkan item...
  • Salin kode iframe dari file yang hendak disematkan dan pastikan seting berbaginya sudah public agar siapapun dapat melihatnya.
  • Kembali pada laman dasbor postingan blogger.

  • Klik icon pensil dan pilih "Tampilan HTML"

  • Tempelkan kode Iframe di tempat yang diinginkan
  • Kembali ke tampilan menulis untuk melihat hasilnya

Horee berhasil...

Memasukkan Isi Berupa Vídeo

 Memasukkan Isi Berupa Vídeo

Untuk memasukkan isi berupa video yang perlu kita lakukan diantaranya mencari video yang hendak ditampilkan dari platform www.youtube.com atau video kita sendiri, namun harus diunggah terlebih dahulu ke platform Youtube.
Klik icon “Sisipkan Video
Pilih You Tube.
Klik “Pilih” untuk memasukkan video yang terpilih dan atur ukuran videonya
Untuk lebih jelasnya lihat video di https://youtu.be/58tVZwqG58I 



Memasukkan Isi Berupa Gambar

 Memasukkan Isi Berupa Gambar

Buat postingan yang memuat gambar, untuk saat ini saya beri judul “Memasukkan Isi Berupa Gambar”.

Klik icon sisipkan gambar seperti gambar di atas, selanjutnya akan muncul jendela
a. Upload dari computer digunakan untuk mengunggah gambar dari perangkat kita.
b. Foto digunakan untuk memasukkan gambar dari google foto.
c. Blogger digunakan untuk memasukkan gambar yang tersimpan di blogger.
d. Dari URL digunakan untuk memasukkan gambar dari internet yang telah diketahui linknya.

Jika ingin lebih jelas dapat lihat video di https://youtu.be/GlIGQ5qktlg



Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah cara mengajar di mana guru menciptakan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa. Ini berarti bahwa guru memberikan materi, metode, dan penilaian yang berbeda-beda kepada siswa berdasarkan tingkat pemahaman mereka, minat, dan kemampuan. Tujuannya adalah agar setiap siswa dapat tumbuh dan belajar sesuai dengan potensinya.

Pada dasarnya, pembelajaran berdiferensiasi adalah tentang memperlakukan setiap siswa sebagai individu unik dan memberikan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini tidak hanya membantu siswa yang mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, tetapi juga memungkinkan siswa yang lebih cemerlang untuk terus berkembang.

Sumber literatur yang dapat Anda jadikan referensi untuk pemahaman lebih lanjut tentang pembelajaran berdiferensiasi adalah buku berjudul "The Differentiated Classroom: Responding to the Needs of All Learners" oleh Carol Ann Tomlinson. Buku ini sangat dihargai dalam dunia pendidikan dan memberikan wawasan yang mendalam tentang konsep dan praktik pembelajaran berdiferensiasi. 

Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Menggunakan Blogging

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan menggunakan blogging dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mengakomodasi berbagai gaya belajar dan tingkat pemahaman siswa. Berikut beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:


Pilihan Topik Blogging: Izinkan siswa untuk memilih topik blogging mereka sendiri atau pilih beberapa topik yang relevan dengan materi pelajaran. Ini akan memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi minat pribadi mereka, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan.


Tingkat Kesulitan yang Berbeda: Sediakan beberapa opsi tugas blogging dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Misalnya, siswa dengan tingkat pemahaman yang lebih rendah dapat diberikan tugas yang lebih dasar, sementara siswa yang lebih cemerlang dapat diberikan tugas yang lebih menantang.


Tim Pembelajaran: Bolehkan siswa bekerja dalam tim untuk mengembangkan blog bersama. Tim dapat terdiri dari siswa dengan tingkat pemahaman yang berbeda, sehingga mereka dapat belajar satu sama lain. Ini memungkinkan kerja sama dan komunikasi antar siswa.


Konten Multimedia: Biarkan siswa menggabungkan berbagai jenis konten multimedia dalam blog mereka, seperti video, gambar, grafik, dan teks. Ini akan membantu siswa dengan berbagai preferensi belajar untuk mengekspresikan diri dan memahami materi dengan cara yang sesuai bagi mereka.


Penilaian yang Beragam: Gunakan berbagai kriteria penilaian yang mencakup kualitas penulisan, penelitian, kreativitas, dan kontribusi tim. Ini memungkinkan siswa untuk dinilai berdasarkan berbagai aspek, bukan hanya pemahaman materi.


Umpan Balik Individual: Berikan umpan balik individual kepada setiap siswa tentang blog mereka. Fokuskan pada kekuatan mereka dan saran perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka.

Diskusi dan Komentar: Dorong siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi online dan memberikan komentar pada blog teman-teman mereka. Ini memungkinkan mereka untuk berbagi pengetahuan dan perspektif mereka, serta memperluas pemahaman mereka melalui interaksi sosial.

Waktu Fleksibel: Berikan fleksibilitas dalam tenggat waktu tugas blogging. Ini memungkinkan siswa untuk mengatur waktu mereka sendiri sesuai dengan gaya belajar dan ketersediaan mereka.


Revisi dan Peningkatan: Ajarkan siswa untuk merevisi dan meningkatkan blog mereka berdasarkan umpan balik dan pemahaman yang terus berkembang. Ini mendorong pemikiran kritis dan perbaikan berkelanjutan.


Penggunaan Alat Blogging yang Tepat: Pastikan Anda memilih platform atau alat blogging yang sesuai dengan tingkat keterampilan teknologi siswa dan memungkinkan Anda untuk mengelola dan menilai blog dengan efisien.